D’ Berkah Stik, Inspirasi Kue Rumahan dari Warung Kopi ke Swalayan

SEPUTARACEH.ID – D’ Berkah Stik, salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMK) binaan Dinas Koperasi dan UMKM Aceh membagikan kisah inspirasi perjuangannya hingga mampu bertahan di tengah badai pademi Covid-19.

D’ Berkah Stik adalah usaha rumahan yang dirintis Desi Safarrinni dan suaminya sejak tahun 2016. Desi yang memiliki keahlian dalam membuat kue kering dengan rasa khas Aceh ini memutuskan untuk memulai usaha kuliner agar bisa memberikan kontribusi bagi ekonomi keluarganya.

Kue-kue kering buatannya memang sudah dikenal enak dan berkualitas di lingkungan sekitar rumahnya, sehingga ia memutuskan untuk mengembangkan bisnis dengan memproduksi dan menjual kue-kue kering yang saat ini sudah dipasarkan melalui swalayan yang ada ada di Banda Acdeh dan Aceh Besar.

D’ Berkah Stik menawarkan berbagai jenis stik kue kering yang terbuat dari bahan-bahan olahan ala Desi. Beberapa jenis stik kue kering yang tersedia di antaranya adalah stik ketela ungu, stik bawang, stik jagung, stik sukun, stik labu kuning, dan stik kentang.

Awalnya, perkembangan usaha D’ Berkah Stik tidak terlalu lancar. Pasar yang masih kurang dikenal dan persaingan yang cukup ketat membuat omset usaha sulit meningkat. Namun, Desi tidak menyerah dan terus berusaha mengembangkan bisnis ini. Ia melakukan promosi dengan menawarkan sampel kue kepada tetangga dan kerabat dekatnya.

Kue rumahan miliki Desi ini semakin dikenal dan diminati, kue-kue produksi Desi dititipkan di setiap warung kopi di Banda Aceh dan Aceh Besar sebagai alternatif camilan bagi pelanggan.

Desi sangat senang bisa menjalin kerjasama dengan para pemilik warung kopi, karena ia percaya ini akan saling menguntungkan dan menguatkan satu sama lain. Dengan cara ini, D’ Berkah Stik dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dan bisa bertahan hingga saat ini.

“Pada awalnya memang butuh proses, saya melakukan barbagai cara untuk mempromosikan produk saya, menawarkan ke tetangga dan kawan dekat, hingga kemudian pelan-palan mulai diketahui banyak orang,” kata Desi kepada media ini, Rabu (5/4/2023).

Hal ini membantu usahanya mendapatkan pelanggan baru dan semakin dikenal di kalangan masyarakat. Dengan kualitas kue yang dijaga agar tetap khas Aceh dan rasanya enak, permintaan kue-kue D’ Berkah Stik semakin meningkat dari waktu ke waktu. Usaha Desi ini berhasil mencapai omset sekitar Rp 8-10 juta per bulan.

Saat Pandemi Covid-19 merebak yang membuat pembatasan kegiatan sosial dan pembatasan mobilisasi di berbagai daerah. Hal ini membuat penjualan menurun drastis, karena pembeli tidak dapat keluar rumah.

Namun, Desi dan suaminya tidak menyerah. Mereka beradaptasi dengan kondisi baru dan menyesuaikan strategi pemasaran. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat branding usaha melalui media sosial, seperti Instagram @dberkahstik dan WhatsApp.

Dengan cara ini, mereka masih tetap bisa menjual kue-kue buatan mereka dan mempertahankan pelanggan. Di tengah pandemi Covid-19, usaha D Berkah Stik masih tetap berjalan dan dapat bertahan. Hal ini terutama berkat kerja keras yang tetap berusaha menjaga kualitas produk dan mempertahankan pelanggan.

Kehadiran usaha ini memberikan kontribusi penting bagi ekonomi keluarga Desi dan suaminya. Mereka dapat menghasilkan pendapatan sendiri dan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dalam upaya untuk terus berkembang, Desi juga terus berinovasi dengan menciptakan produk baru dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada.

“Tentunya saya mencari cara dengan membuat beragam kue, jadi ada inovasi lah, sehingga pelanggan tidak bosan, ide itu perlu untuk mengembangkan bisnis rumahan seperti say aini,” ujar Desi.

Ia juga berusaha memperluas jangkauan pasar dengan menjalin kemitraan dengan toko-toko kue dan swalayan di wilayah Banda Aceh dan sebagaian Aceh Besar. Dalam upaya ini, Desi berharap dapat terus memperluas pasar dan meningkatkan omset usahanya.

Dengan segala upaya dan kerja kerasnya, D’ Berkah Stik telah menjadi salah satu pilihan favorit bagi masyarakat sekitar. Hal ini membuktikan bahwa usaha kecil seperti D’ Berkah Stik juga dapat berhasil dan bertahan dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19.

Sebagai pengusaha kecil, Desi juga mengalami berbagai kendala dalam menjalankan usahanya. Namun, ia tetap berusaha untuk belajar dan mengembangkan bisnisnya. Ia juga sering berkomunikasi dengan pelanggan dan mencari masukan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.

Selain menjaga kualitas produk, Desi juga mengutamakan kebersihan dan kesehatan dalam produksi kue-kue buatannya. Semua bahan yang digunakan dipilih dengan hati-hati dan diproses dengan baik untuk menghasilkan kue yang sehat dan higienis. Hal ini menjadi kelebihan lain dari D’ Berkah Stik dibandingkan dengan pesaing lain di pasar.

Kisah D’ Berkah Stik adalah contoh nyata bahwa usaha kecil juga dapat bertahan dan berkembang dalam situasi sulit, juga menunjukkan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam menjalankan bisnis di era digital. Dalam waktu dekat, Desi berharap dapat terus mengembangkan bisnisnya dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang.

Selain memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk, Desi juga memperhatikan pentingnya menjaga kualitas produk untuk mempertahankan kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, ia belajar banyak dari pelatihan dan bimbingan yang digelar oleh Dinas Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) Provinsi Aceh tentang cara menjaga kualitas produk.

Dalam pelatihan tersebut, Desi belajar tentang berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam memproduksi kue-kue buatan, seperti pemilihan bahan, teknik pembuatan, penyimpanan, dan pengemasan. Ia juga mempelajari tentang cara mengukur kualitas produk dan bagaimana menyelesaikan masalah yang mungkin timbul dalam produksi.

“Hasil bimbingan dari Dinas UMKM itu kami banyak mendapatkan pengetahuan dan ilmu, termasuk cara pemasaran, dari sini kami mulai ada peningkatan penjualan,” pungkas Desi.

Dari pelatihan tersebut, Desi mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas produk De Berkah Stik Kuliner, seperti memperbaiki resep kue, menggunakan bahan-bahan berkualitas, dan menjaga kebersihan dalam produksi. Ia juga menggunakan kemasan yang higienis dan menempatkan produk dalam wadah yang tertutup untuk menjaga kesegarannya. [Adv]

Komentar