Peringatan 16 Tahun Damai Aceh,Nasir Djamil : Momentum Evaluasi Pembangunan Aceh

Seputar Aceh – Pemerintah Aceh kembali memperingati 16 tahun Damai Aceh yang dipusatkan di Gedung Serba Guna Stadion Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu (15/8).

Peringatan Damai Aceh kali ini mengusung tema “Menjadi Bingkai Perdamaian Dunia.”

Adapaun yang hadir dalam momentum peringatan damai tersebut diantaranya turut dihadiri Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Iskandar AP mewakili Gubernur Aceh, Anggota DPR RI, Nasir Djamil, ketua DPRA Dahlan Jamaluddin, Jubir Ketua KPA Pusat, Azhari Cage, ketua BRA ,Fakhrurrazi, para akdemisi, unsur pemerintah dan masyarakat. Sementara Wali Naggroe Malik Mahmud dan ketua KPA Pusat Muzakir Manaf mengikut acara peringatan Damai Aceh secara virtual.

Kemudian acara diisi dengan doa bersama, santuan anak yatim dan penyerahan sertifikat tanah yang dilakukan secara simbolis kepada mantan Kombatan GAM.

Gubernur Aceh yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Iskandar AP dalam sambutannya mengucapakan terima kasih kepada tokoh nasional dan lokal, Kepada seluruh kemite peralihan Aceh (KPA) dan seluruh jajarannya. Serta Para Ulama dan unsur terkait lainnya.

Iskandar menyebutkan, atas dedikasi dan mewujudkan perdamaian di Aceh serta usaha mengawal secara intensif sehingga jalanya damai Aceh sudah enam belas tahun. “Sekalai lagi atas nama pribadi dan pemerintah Aceh kami menyampaikan apresiasi semoga Allah SWT membalas semua jasa baik ini, “ujarnya.

Ia juga mengajak semua bersyukur dan mengisi perdamaian dengan amalan kebaikan. Begitu juga Ia berharap pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat perlu memastikan partisipasi dalam upaya menjaga perdamaian.

“Dalam memaknai damai ini marilah kita menepatkan diri sebagai hamba Allah yang sabar dan mensyukuri nikmat, “ujarnya.

Sementara itu, anggota DPR RI, Nasir Djamil menyorot serangkaian peringatan 16 tahun Damai Aceh. Misalnya menjadi momentum agar mengevaluasi perjalanan damai Aceh yang sudah berusia 16 tahun, seperti soal pengunaan dana Otsus, pembangunan, pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan serangakaian kasus korupsi di Aceh.

“Karena apapun cerita damai itu selalu dikaitkan dengan pembangunan. Disitu ada pertumbuhan ekonomi. Karena ada kaitannya dengan dana otsus yang digelontorkan. Jadi selalu Kalau kita bicara hari damai pikiran kita akan menjalar kemana-mana, “kata Nasir Djamil usai memperingati Hari Damai Aceh.

Maka dari itu, kata Nasir Djamil,
setelah damai 16 tahun semua bisa menilai apakah Aceh sedang naik, meroket atau merosot. “Harapan kita. Karena dulu sebelum damai kita tak bisa berbuat banyak. Ekonomi dan pendidikan kita merosot. Maka inilah saatnya untu kita berbuat lebih baik kedepan, “ujarnya.

Tak hanya itu, Politisi PKS ini menilai, peringatan hari damai juga jangan dirayakan hanya sebatas seremonial. Menurutnya kalau cuma dirayakan seperti ini maka akan kehilangan makna.

“Contoh saja hari ini semua diwakili, ya tidak ada masalah. Tapi bagi saya mengurangi makna hari damai. Apalagi kita ingin menjadikan hari damai ini bingkai perdamaian dunia, “pungkasnya

Jurnalis : Redaksi

Editor : Mauli isnandar

Komentar