Pentingnya Peranan Orangtua Dalam Pembentukan Karakter Anak di Tengah Pandemi

Banda Aceh – Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, menyampaikan peranan orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter anak di tengah proses pembalajaran secara daring, karenanya peran orang tua harus dikuatkan kembali untuk melakukan pendampingan secara faktual di masa pandemi.

Hal itu disampaikan Dyah dalam materinya di Web Seminar Nasional ‘Peran Orangtua Untuk Pembelajaran Daring Anak’ dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh di Aula Pendopo Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh, Rabu (2/9/2020).

“Orangtua sangat penting dalam membangun karakter anak, karena keluarga adalah madrasah pertama dan lingkungan utama yang dikenal oleh anak,” kata Dyah.

Dyah mengatakan, keluargalah yang akan membentuk watak dan kepribadian
anak sekaligus juga akan mempengaruhi perkembangannya di masa
depan. Sebab, orangtua merupakan
figur yang akan selalu ditiru dan diingat oleh
anak.

Untuk itu, Dyah mengingatkan, para orangtua sebagai keluarga atau
sumber pendidikan pertama yang menyemai
nilai- nilai keutamaan aktualisasi diri anak, harus
mampu memberi contoh yang baik
pada mereka dengan memberikan
pengasuhan yang benar.

Kualitas pola
perilaku, cara berpikir, dan bersikap
terhadap sebuah peristiwa itu merupakan hasil dari kualitas didikan sebuah
keluarga. Sebab, sering kali seorang anak akan bertindak berdasarkan pengalamannya bersama keluarga. Proses imitasi tersebut, biasanya menjadi
langkah awal sosialisasi dan
internalisasi nilai-nilai pada anak.

Namun, saat ini peranan orang tua sudah tergeser dalam mendidik anak. Seperti jika disaat pagi hari anak sekolah, kemudian lanjut dengan les, dan kegiatan lainnya. Ini artinya pendidikan sudah diserahkan pada pihak lain, sehingga kedekatan dan fungsi utama orang tua sudah mulai terkikis.

“Di tengah merebaknya wabah Covid-19, kegiatan pendidikan anak dilakukan secara daring. Memang mendidik anak sedikit sulit dilakukan sendiri di rumah. Sehingga, membutuhkan pihak lain untuk membantu. Tapi wabah masih ada, dan Pemerintah Aceh tidak mau penularan terjadi disekolah. Jadi mau tidak mau harus dilakukan harus kita hadapi,” jelasnya.

Maka itu, dengan keadaan pendidikan yang sedang sakit ini, Dyah berharap para orang tua bisa memanfaatkannya untuk lebih dekat dengan anak-anaknya dengan menunjukkan kasih sayang dan kembali kepada hakikatnya untuk membentuk karakter anak demi masa depannya.

“Kesadaran akan rumah dan
keluarga sebagai sekolah
pertama perlu digelorakan dari
situasi nyata seperti sekarang ini
agar nafas dan hakikat
pendidikan keluarga semakin
membumi,” pungkasnya.[]

Komentar