Isi BBM Lalu Mobilnya Bongkar Mesin, Teuku Iskandar Tuntut Pemilik SPBU Ulee Glee Tanggungjawab

Banda Aceh – Teuku Iskandar (46) warga Gampong Hugu Barat Laut Kecamatan Banda Sakti Kota Lhoksemawe menuntut pemilik SPBU 14.241.413 di Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya untuk bertanggungjawab karena kendaraan roda empat jenis Fortuner-VRZ dengan nomor Polisi BL 777 BO miliknya mati total usai mengisi BBM jenis PERTAMIAN DEX di SPBU tersebut beberapa waktu lalu.

Teuku Iskandar menceritakan kejadian itu berawal saat dirinya melakukan perjalanan urusan pekerjaan ke Kota Banda Aceh dari Kota Lhoksemawe pada 9 Februari 2021 lalu.

Karena minyak habis total maka memutuskan mengisi BBM di SPBU 14.241.413 Ulee Glee. Celakanya, baru berjalan 300 meter mobil yang dia kendaraan langsung mati mendadak ditengah jalan.

“Saya hampir saja ditabrak dari belakang karena matinya mendadak,” ungkap Teuku Iskandar didampingi Raja Daya Teuku Saifullah Bin Teuku Hasymi El Hakimi pada awak media di satu warung kopi di Kota Banda Aceh, Selasa 22 Juni 2021.

Lanjut Ampon Is, begitu namannya disapa setelah kejadian itu mobilnya langsung di derek ke bengkel terdekat sebelum akhirnya dibawa ke satu bengkel di Kabupaten Bireuen.

“Dari mekanik bengkel mengaku bahwa kerusakan mobil saya itu akibat BMM telah tercampur dengan air dan buktinya sampai sekarang masih saya simpan,” ungkapnya.

Berbekal informasi yang disampaikan mekanik bengkel, Ampon Is langsung menjumpai pemilik SPBU dan memberitahukan bahwa mobilnya rusak setelah mengisi BBM jenis Pertamina Dex dan ketika itu pemilik SPBU mengaku akan mengganti seluruh biaya perbaikan mobil.

“Kenapa saya katakan begitu karena pemiliknya langsung mengakui kepada saya bahwa tangkinya bocor sehingga BBM bercampur dengan tanah,” tegas Ampon Is.

Sambung Ampon Is, kenyataannya biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan mobil itu lebih besar dari besaran yang diberikan oleh pemilik SPBU dan mengakibatkan mobilnya masih tertahan di bengkel dan belum diperbaiki karena kekurangan biaya.

“Sempat dia (pemilik SPBU) bilang akan memperbaiki sendiri bahkan akan membawa ke Medan namun hingga tidak dilakukan alias omong doang, saya sudah banyak rugi karena mobil itu untuk operasional kerja saya,” ujarnya.

Karena berlarut-larut dan pemilik SPBU tidak merespon lagi, Ampon Is berinisiatif menyurati Pertamina Wilayah Aceh sebanyak tiga kali namun juga tidak ada tanggapan apapun.

“Kita juga sudah menyurati Pertamina Wilayah Aceh untuk meminta keadilan karena mobil saya sudah jadi besi tua karena belum juga diperbaiki, dengan harapan Pertamina Wilayah Aceh menegur pemilik SPBU Ulee Glee, namun juga tidak ada tanggapan,” ungkapnya.

Ampon Is mengaku sangat kecewa dengan perlakuan pemilik SPBU Ulee Glee dan Pertamina Wilayah Aceh karena terkesan tutup mata dengan kejadian yang Ia alami dikarenakan oleh SPBU yang menjadi bawahannya Pertamina.

“Terus terang saya kecewa dengan perlakukan Pertamina Wilayah Aceh seharusnya memperlakukan kami ini adalah raja, tapi terkesan tidak ada tanggungjawab sedikit pun,”tegasanya.

Jika sampai waktu yang telah ditentukan belum ada juga itikat baik dari pemilik SPBU Ulee Glee dan Pertamina Wilayah Aceh maka Ampon mengaku akan membawa kasus tersebut pada pihak penegak hukum dengan undang-undang perlindungan konsumen.

“Kita masih punya itikat baik untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan, namun jika kesabaran saya sudah habis maka akan kita lapor polisi,’harapnya.

Sementara itu, pemilik SPBU Ulee Glee Sibral Malasyi membantah semua tuduhan yang disampaikan Ampon Is. Katanya, tidak mungkin SPBU miliknya menjual BBM bencampur dengan air karena selama ini telah dikontrol secara ketat oleh Pertamina selaku penyuplai BBM.

“Misalnya, Pertamina kasih kita 1 ton BBM dan yang kita jual juga harus 1 ton karena direkam semua. Kalau bertambah dengan air pasti bertambah berat, tapi selama ini Pertamina tidak menemukan SPBU kita menjual lebih berat daripada yang diberikan,” ungkapnya pada media ini Selasa sore melalui saluran telpon.

Dia mempersilahkan jika Ampon Is ingin membawa kasus ini pada pihak hukum dan Ia mengaku akan menghadapinya hingga ke pengadilan.

“Yang jadi pertanyaan saya kenapa mobil orang lain tidak rusak, kenapa mobil dia rusak kan sama-sama isi BBM di SPBU saya. Tapi, sudahlah tidak saya perpanjang lagi dengan memberikan uang untuk perbaiki mobilnya, tapi minta lagi,minta lagi maka saya memutuskan tidak akan memberikan lagi,” ujarnya.

Rilis : kontrasaceh.net

Komentar