Aliman: di Tengah Pandemi, Sektor Kelautan dan Perikanan AcehTetap Tumbuh, Surplus 19 Ribu Ton Ikan

Banda Aceh – Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada berbagai sektor, namun sektor kelautan dan perikanan tetap tumbuh walaupun di tengah pandemi. Bahkan Aceh surplus 19.000 ton ikan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber pada acara diskusi publik, yang digelar oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh (IKAMAPA) di Bogor, Jumat (2/7/2021). Diskusi virtual itu mengkat tema, “Bagaimana Pertanian Aceh Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19”.

Aliman menyebutkan, Dinas Kelautan dan Perikanan dalam menjaga ketahanan pangan di Aceh, memiliki beberapa program ungulan. Salah satunya program budidaya perikanan yang tetap bisa dilakukan meski di tengah pandemi, ujarnya.

Selain itu, ucap Aliman, untuk meningkatkan nilai produksi perikanan pihak kelautan dan perikanan juga sudah melakukan pembinaan terhadap unit-unit pengolahan ikan. Kini unit pengolahan ikan skala UMKM sudah terbentuk dan jumlahnya ratusan unit.

“Di sini kami akan fokus untuk membina agar mereka mendapatkan sertifikat pengelolaan ikan secara halal, sehingga bisa masuk ke pasar modren,” sebutnya.

Aliman memaparkan, jika dilihat berdasarkan hasil produksi ikan, baik dari perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, memiliki total mencapai 336.483 ton. Dari total produksi ini, kata Aliman, konsumsi di Aceh hanya mencapai 26.929 ton atau surplus sekitar 19 ribu ton atau hampir 30 persen perikanan bisa diekspor.

Apalagi, tambah Aliman, ikan saat ini termasuk kedalam bahan pokok. Ada ada lima jenis ikan yang dikategorikan kedalam bahan pokok, di antaranya ikan bandeng, gembung, tuna, tongkol dan cakalang. Semua jenis ikan tersebut memiliki nilai ekonomis penting dan semua jenis tersebut ada di Aceh. Karena itu perikanan menjadi andalan saat ini untuk melakukan ekspor keluar negeri.

Ikan sebagai komoditas pangan memiliki banyak kelebihan dibanding sumber protein hewani lainya. Jadi memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan, lanjut Aliman.

“Apalagi, seperti yang diketahui penduduk dunia terus bertambah sementara daratan jumlahnya tetap. Lahan pertanian yang semakin sempit dan berkurang. Mau tidak mau, kita diharuskan melirik ke laut yang sangat luas dan nusantara ini terdiri 70% dari daerah laut. Oleh karena itu kedepan, ini menjadi pilihan pertama bagi kita dalam pemenuhan pangan nasional,” sebut Aliman.

Selain itu dia juga menuturkan, kelautan dan perikanan adalah salah satu sektor bagian dari pertanian secara meluas. Jadi kelautan dan perikanan memiliki peranan yang cukup besar dalam menjaga ketahanan pangan di Aceh. (Kia Rukiah).

Sumber : waspadaaceh.com

Komentar